waroengmedia.com -hj noor paridah, atau secara luas dikenal sebagai “ACIL IDA” adalah unik untuk sejarah budaya orang -orang mesin Bangjal. Pada 1990 -an, wanita yang sulit ini menjadi salah satu orang yang memperkenalkan pasar Quinui di atas panggung secara nasional melalui program simbolik RCTI. Almarhum HJ Nur Parida bukan hanya orang terkenal di televisi, tetapi juga seorang ibu. Dia adalah anggota masyarakat yang populer dan penjaga budaya lokal.
Namun, di balik nama besar itu, sebuah cerita tentang kesederhanaan dan layanan tanpa pamrih dilestarikan. Menanggapi peran “MS. RCTI OK”, HJ Nur Paris pada saat itu hanya membayar hadiah PR.
Pada tahun 1994, perusahaan produksi bekerja sama dengan RCTI memilih HJ Nur Parida sebagai tokoh sentral dalam mempromosikan pasar mengambang. Acara ini menggunakan karakteristik budaya pasar air dan menunjukkan kehidupan seorang pedagang kecil di atas kapal.
Seiring berjalannya waktu, popularitas pertunjukan tidak hanya membawa selebriti ke pasar air, tetapi juga HJ Nur Parida menjadi salah satu mesin Bunjal.
Pasar Quin Water awalnya hanya diketahui penduduk setempat, tetapi sekarang telah berubah menjadi salah satu tujuan wisata terkemuka di Indonesia. Bahkan, tempat ini telah diakui beberapa kali sebagai tujuan unik yang layak dikunjungi. Asil Ida menjadi maskot dari budaya ini, dan berbagai daerah dan orang -orang dari negara itu datang berkunjung dengan penuh minat.
Pertunjukan simbolis ini disiarkan untuk waktu yang lama hingga 2008, meskipun ada revisi beberapa kali. Pasal 1 diberlakukan pada 20 Agustus 2000, pada saat yang sama dengan logo RCTI dipindahkan. Revisi berikutnya diadakan pada tahun 2004 dan 2005, dan terakhir pada Agustus 2007. Dalam setiap revisi, nama HJ Nur Paris telah disebutkan dalam maskot tidak resmi iklan RCTI.
Selama tujuh tahun, program ini telah dioperasikan oleh RCTI. Awalnya, jumlah komisi yang diterima oleh HJ Nova Paridah tidak diberitahu, tetapi stasiun televisi memperhatikan.
Melalui program Tali Kashi, RCTI berterima kasih kepada HJ Nur Paris dalam bentuk televisi dan 1.500.000 uang tunai rupiah dalam bentuk hadiah. Program simbolik yang menampilkan ASIL Ida ini adalah parodi pada tahun 1998 oleh kelompok komedi grup musik pop. Dalam parodi itu, Gmiral Nlockman bermain Asyl Imida mengenakan tabir saat mengendarai jet ski, menunjukkan sentuhan unik ASIL AIDA. kelompok.
Pada tahun 2002, manajemen RCTI mengundang HJ Nur Paris ke Jakarta lagi untuk merayakan peringatan ke -13 stasiun televisi. Sebagai apresiasi lebih lanjut, kami akan memberikan dukungan PR. Kemudian, dana itu digunakan untuk membeli sepeda motor HJ Noor Paridah, yang merupakan kenangan penting dari kerja sama mereka dengan RCTI.
HJ Nur Parida meninggal pada hari Kamis, 25 Juni 2020 pada usia 66 setelah memberikan beberapa petunjuk kepada keluarganya. Menurut Rami, ibunya mengatakan dia lebih yakin bahwa dia siap untuk lulus.
Satu minggu sebelum kematiannya, HJ Nur Parida memberi delapan anak warisan. Dia dimakamkan di tempat keluarga Jalan Ararac Slatin, di sebelah kuburan suaminya empat tahun lalu.
Untuk komunitas Mesin Bunjal, HJ Nur Parida tidak hanya ikon budaya, tetapi juga simbolis dan dedikasi. Ia dikenal sebagai orang yang populer sepanjang hidupnya, dan sering memberi delapan anak dengan nasihat yang berharga. Dia terus menginspirasi keluarganya dan mereka yang mencintainya sampai akhir hidupnya.