waroengmedia.com – Interaksi antar kakak beradik seringkali penuh dengan canda, tawa, bahkan pertengkaran kecil. Namun, dibalik hubungan tersebut terkadang ada perasaan mendalam yang tidak diungkapkan secara langsung. Hal ini terungkap dalam momen mengharukan yang terekam ketika seorang kakak perempuan secara tidak sengaja membaca buku hariannya.
Momen tersebut diunggah sang adik di akun TikTok @syyaiie (11/12). Saat mengunggah foto tersebut di TikTok, sang kakak terlihat menangis karena membaca diari sang adik.
“Hati kakak hancur saat menyadari adiknya tidak bercerita tapi (menulis diary),” tulisnya mengutip waroengmedia.com di TikTok @syyaiie pada Jumat (13/12).
Foto: TikTok/@syyaiie
Isi diary tersebut memperlihatkan tulisan sang adik yang merasa diremehkan dengan perkataan orang tuanya.
“Saya tidak tahu mengapa saya harus dilahirkan jika ini adalah takdir hidup saya,” tulis surat kabar tersebut.
Menurut adiknya, kata-kata menyakitkan orang tuanya adalah aktivitasnya hanya makan dan tidur.
“Ibu: Aku hanya makan di tempat tidur”
“Kak: Kamu tahu, itu hanya menjadi beban bagi kami, Kak.”
Ibu : “Kamu bekerja atau tidak? Dua makan + tidur”
KK: Ha, aku tahu bagus ya, Bu, sudah lahir?
Foto: TikTok/@syyaiie
Ada hal lain yang membuatnya merasa sakit hati dan diremehkan, yaitu, Ibu berkata, “Dulu kami menjualmu. Tapi sejak nenekmu membelimu, kamu tidak bisa merawatnya, jadi ayahmu mengambilmu kembali.”
Setiap perkataan yang keluar dari mulut orang tua dan kakak laki-lakinya membuatnya meninggalkan rumah. Kecuali adik laki-lakinya berharap dia tidak dilahirkan.
“Kenapa aku tidak membuangnya / Bunuh aku dulu…kenapa?” tambah tulisan adiknya.
Foto: TikTok/@syyaiie
Setelah berkomentar di diary sang adik, sang kakak, Syyaiie, awalnya mengira bahwa kejahilan yang sering ia lakukan kepada sang adik tidak pernah dianggap serius.
Namun, isi buku harian itu terungkap mengandung cerita yang jauh lebih dalam. Di dalamnya, sang adik menuliskan perasaan sedih dan kurang percaya diri akibat berbagai prank yang tanpa disadari menyentuh hatinya.
“Maafkan kakak, aku tidak bisa menjadi garda terdepan bagimu. Maafkan aku jika selama ini candaan kakak dan ibuku merasuki hatimu. Maaf kakak, aku tidak bisa bahagia jika kamu mengikuti semua keinginanmu. , tapi kakak akan terus berusaha menjadi kakak yang lebih baik dan menjadi tempat bercerita, @Syyaiie.
Momen ini menjadi titik balik bagi kakak laki-lakinya. Ia merasa bersemangat dan mulai memahami pentingnya menjaga perasaan, bahkan saat bercanda.