waroengmedia.com – Gelar akademis membingungkan banyak orang, apalagi ketika mendengar istilah doktor atau doktor kehormatan yang mengandung kata doktor, kedua gelar ini memiliki arti dan proses yang sangat berbeda.
Untuk itu penting bagi Anda untuk memahami perbedaan-perbedaan tersebut agar Anda tidak melakukan kesalahan saat membahas atau menyikapi judul-judul tersebut. Dalam dunia akademis, gelar doktor merupakan salah satu jenjang tertinggi yang bisa diraih seseorang setelah melalui proses pendidikan dan penelitian yang panjang. Sedangkan gelar doktor kehormatan, meski juga merupakan gelar tertinggi, diberikan sebagai bentuk penghormatan tanpa perlu melalui proses pendidikan formal layaknya gelar doktor biasa.
Jadi, jika Anda pernah mendengar seseorang mendapat gelar doktor kehormatan, bisa jadi orang tersebut belum lulus dengan gelar doktor, namun diakui kontribusinya di bidang tertentu. Dalam rangkuman waroengmedia.com dari berbagai sumber, Jumat (18/10), berikut pengertian gelar doktor dan doktor kehormatan, termasuk perbedaan mendasarnya.
Dengan memahami kedua istilah tersebut, Anda akan lebih percaya diri ketika berbicara tentang dunia akademis dan tidak lagi merasa bingung ketika menemukan nama seseorang yang diikuti dengan salah satu gelar tersebut. Definisi doktor
Gambar: freepik.com
Gelar doktor adalah jenjang pendidikan tertinggi di dunia akademis. Untuk memperoleh hal tersebut, pendidikan formal pada jenjang magister, khususnya program doktor, harus diselesaikan. Proses untuk mendapatkan gelar ini tidaklah mudah. Anda harus melakukan penelitian mendalam pada bidang studi tertentu, yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun. Di akhir program, Anda diharuskan mempertahankan tesis Anda di depan panel akademisi ahli.
Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus orisinal dan memberikan kontribusi yang berarti terhadap ilmu pengetahuan di bidang yang sedang dipelajari. Setelah Anda melalui proses ini, Anda bisa mendapatkan gelar Ph.D. Di Indonesia, gelar doktor biasanya disingkat “Dr.” ditempatkan sebelum nama seseorang. Menjadi seorang dokter berarti Anda diakui sebagai ahli di bidang Anda, dan gelar ini dapat menjadi landasan berkarir di dunia akademis sebagai dosen, peneliti atau praktisi di bidang terkait.
Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, program doktor di Indonesia biasanya berlangsung sekitar 3 hingga 5 tahun. Namun banyak juga yang membutuhkan waktu penyelesaian lebih lama karena proses penelitian dan penulisan disertasi membutuhkan perhatian ekstra dan detail. Pengertian doktor honoris causa
Gambar: freepik.com
Berbeda dengan gelar doktor yang diperoleh melalui pendidikan formal, gelar doktor honoris causa diberikan sebagai bentuk evaluasi. Anda tidak memerlukan gelar PhD untuk mendapatkannya. Gelar ini diberikan oleh universitas atau lembaga akademik kepada orang-orang yang dianggap berjasa besar dalam bidang tertentu.
Mereka yang menerima gelar ini biasanya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, politik, kemanusiaan atau bidang lain yang berdampak luas bagi masyarakat. Istilah “Honoris Causa” berasal dari bahasa Latin yang berarti “kehormatan”.
Artinya, gelar tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan dan penghormatan, bukan karena orang tersebut telah menyelesaikan studi akademik pada jenjang doktor. Misalnya saja Nelson Mandela yang mendapat gelar doktor kehormatan dari berbagai universitas di dunia atas perjuangannya memberantas apartheid di Afrika Selatan.
Dalam konteks Indonesia, beberapa tokoh nasional juga mendapat gelar doktor terkemuka, seperti B.J. Penghargaan ini diterima Habibi dari berbagai universitas internasional atas kontribusinya di bidang teknologi dan penerbangan. Dengan menyandang gelar ini, seseorang biasanya disingkat “Dr. (H.C.)” sebelum namanya. Perbedaan antara gelar doktor dan doktor kehormatan
Gambar: freepik.com
Sekarang mari kita bahas perbedaan utama antara gelar doktor dan doktor kehormatan. Ada beberapa aspek penting yang membedakan kedua peringkat ini:
1. Proses penerimaan gelar.
Gelar doktor diperoleh melalui proses pendidikan formal. Anda perlu mengikuti program PhD, melakukan penelitian dan menulis tesis PhD yang berkualitas. Sedangkan gelar doktor kehormatan diberikan tanpa melalui proses pendidikan formal, melainkan sebagai penghargaan atas kontribusi besar pada bidang tertentu.
2. Kriteria penerima.
Untuk menerima gelar PhD, Anda harus memenuhi kriteria akademik, seperti menyelesaikan kurikulum, melakukan penelitian, dan mempertahankan tesis. Sementara itu, gelar doktor Honoris Causa diberikan kepada orang-orang yang diakui prestasinya di bidang tertentu, baik politik, humaniora, seni, sains atau teknologi, tanpa memerlukan studi doktoral.
3. Gunakan judul.
Gelar doktor digunakan oleh mereka yang telah menyelesaikan studi akademik pada jenjang doktor dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan profesi. Sedangkan gelar doktor Honoris Causa digunakan lebih bersifat kehormatan, dengan tambahan “(H.C.)” untuk membedakannya dengan gelar akademik Ph.D.
Meski sama-sama menyandang nama Doktor, namun kedua gelar ini memiliki arti dan penghargaan yang berbeda. Jika Anda melihat seseorang dengan gelar “Dr.” dan “Dr. (H.C.),” kini Anda tahu bahwa yang satu diperoleh melalui pendidikan formal, sedangkan yang lainnya merupakan gelar kehormatan atas kontribusinya di bidang tertentu.
Memahami perbedaan gelar doktor dan doktor kehormatan sangat penting agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Gelar doktor diraih melalui pendidikan formal dan penelitian akademis, sedangkan gelar doktor honoris causa merupakan penghargaan yang diberikan atas kontribusi besar tanpa melalui jalur pendidikan formal. Kedua gelar ini memiliki fungsi dan arti yang berbeda, namun keduanya menunjukkan rasa hormat yang besar terhadap seseorang.