waroengmedia.com – Acara spesial sedang berlangsung di Jawa Tengah. Saat ayah dan anak tersebut dilantik bersama menjadi anggota DPRD periode 2024-2029, Iskandar Zulkarnain (59) dan putranya M Rizqi Iskandar Muda (22) terpilih mewakili Partai Gerindra dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah ke-13
Upacara pembukaan digelar dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Semarang. pada hari Selasa Dapil Jawa Tengah 13 meliputi empat wilayah: Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan; Kota Pekalongan dan Kabupaten Pemalang
Menariknya, Rizqi yang lahir di Batang, 9 November 2002, merupakan anggota DPRD termuda di DPRD Jateng saat ini, sebuah prestasi yang pasti menjadi sorotan publik. Karena dia masih sangat muda
Namun, di balik kesuksesan besar tersebut Sepertinya banyak fakta menarik seputar Rizqi yang mulai terungkap. Salah satunya adalah motivasi terjun ke dunia politik yang mungkin sudah menjadi bawaan sejak kecil.
Foto: Instagram/@_rizqiiskandar
Rizki mengaku orang tuanya yang juga politisi menjadi pendukung utamanya. Mereka sering mendorongnya untuk mengejar karir politik sejak usia dini.
Padahal, Rizqi punya cita-cita yang cukup ambisius sejak duduk di bangku sekolah dasar. Dia memiliki impian besar, yang mungkin terdengar menarik bagi sebagian orang.
“Kedua, Sejak saya masih kecil Saya sebenarnya mempunyai cita-cita untuk terjun ke dunia politik ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Aku ditanya apa mimpiku. Saya ingin jadi presiden,” ujarnya, dikutip Brilio .net dari Merdeka, Sabtu (7/9).
Meski baru pertama kali menjabat anggota DPRD Jateng, Rizqi mengaku tak terlalu kaget dengan peran barunya. Hal tersebut tak lepas dari latar belakang keluarganya yang berkecimpung di dunia politik.
Foto: Instagram/@_rizqiiskandar
Meski demikian, Rizki menyadari pekerjaan barunya membawa tanggung jawab yang besar. Dia menyadari perlunya beradaptasi. Apalagi ini merupakan pengalaman pertamanya di tingkat provinsi.
“Namun Saya pasti harus belajar menyesuaikan diri lagi. Apalagi saat baru pertama kali datang ke provinsi ini. Jadi saya menyesuaikan lebih dari sebelumnya. Ini adalah pengalaman pertama saya. Dan ini adalah pesanan yang cukup besar. Saya pastinya harus “menyesuaikan diri dengan baik,” katanya.
Prestasi Rizqi sebagai anggota DPRD termuda memang sungguh membanggakan. Apalagi mengingat status aktifnya sebagai mahasiswa. Saat ini ia sedang menempuh semester lima jurusan Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
Namun, tak lama setelah menjabat, Rizqi mendapat komentar kurang baik dari salah satu profesornya. Kritik ini terkait dengan menurunnya prestasi akademik di universitas.
Foto: Instagram/@curhatanumy
“Tidak istimewa, mantan muridku. Melihat kesia-siaan masyarakat Nilai kelas jelek,” tulis sang guru dalam postingan @curhatanumy yang membahas pelantikan Rizqi Iskandar pada Kamis, 5 September.
Komentar-komentar ini mungkin hanya permulaan dari kritik yang dilontarkan. Tidak lama setelah itu Netizen pun mulai mengungkap jejak digital Rizqi.
Salah satu teman sekelas Rizqi membeberkan beberapa informasi menarik. Ia mengungkapkan, Rizki kerap menimbulkan masalah bagi teman-temannya saat bekerja dalam kelompok.
“Minimal masuk kelas dan jangan ganggu anggota grup p**i kalian. Halo kelas menang,” kata @tewpis di akun X.
Foto: X/@tewpis
“Setidaknya pergilah belajar dan jangan ganggu anggota kelompok. Saya satu kelas dengannya untuk 2 mata pelajaran HI Asia Timur dan Keamanan Internasional. Saat kami berada di HI di Asia Timur Kami memiliki kerja kelompok yang harus dilakukan. Dokumen dan presentasi dibagi. Bagiannya berantakan, bahasanya “Itu AI banget. Uangnya banyak di luar sana. Yang aku lihat kenapa jokinya nggak ikutan,” tulis pemilik akun.
Sambil menerima masukan dari dosen dan teman-teman di kampus Netizen pun mengejek sosoknya. Nepotisme juga menjadi topik perbincangan di media sosial akhir-akhir ini karena banyak pejabat yang melakukannya.
“Menurutmu berapa harga paket anakmu?” tanya @BaekBoy__.
“Selama Anda punya uang dan orang di dalamnya. Kamu bisa melakukan apa saja,” kata @Irenetarigan.
“’Izin siapa? Ayahnya’ hmmm dan politik kerajaan terjadi lagi,” kata @leolanya.
“Hebat sekali, DPRD tidak mensyaratkan gelar sarjana. Gajinya besar asdfghjklasu Cuma jadi guru, punya gelar sarjana harus punya karir, dll. Kompensasinya tinggi sekali -//:;(:&:);”/$$$” kata @hildu_.