waroengmedia.com – Ivan Sugianto, pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur, menjadi sorotan usai terlibat insiden yang memaksa seorang siswa SMA berlutut dan menggonggong seperti anjing. Peristiwa yang terjadi di depan kapal SMA Gloria 2 Surabaya pada 21 Oktober 2024 itu viral setelah video kejadian tersebut tersebar di media sosial.
Kejadian bermula setelah pertandingan basket antar sekolah, saat anak Ivan diejek oleh siswa lain yang berinisial ET. Merasa tidak bisa diterima, Ivan mengajak sekelompok orang ke ET School untuk meminta maaf. Dalam prosesnya, Ivan membuat ET berlutut dan menggonggong, yang semakin memperburuk situasi dan menjadi viral di media sosial.
Meski ada perjanjian damai, pihak sekolah terus menempuh jalur hukum. Pada 14 November 2024, Ivan Sugianto ditangkap polisi saat hendak meninggalkan Bandara Juanda. Ivan kini membusuk di Polrestabes Surabaya.
Menghadapi tindakan hukum dan menghabiskan waktu di penjara jelas berdampak buruk pada putranya, Excel. Dalam postingan yang diunggah di akun Instagram @royshakti, Excel meminta maaf sekaligus mengungkapkan kesedihannya menyaksikan ayahnya membusuk di penjara.
Pada Rabu (20/11), Instagram @royshakti mengutip tulisan Excel: “Ayah, apa kabar? Maafkan aku, Ayah. Ayah mendapat masalah karena aku.”
Dalam suratnya, Excel mengungkapkan penyesalannya karena mengeluh di-bully oleh temannya. Tidak terbayangkan jika masalah sebesar itu bisa terjadi, dan Excel serasa ingin memutar balik waktu agar hal tersebut tidak terjadi lagi.
“Jika saya bisa kembali ke masa lalu, saya tidak akan pernah memberi tahu ayah saya dan Kodave bahwa saya ditindas,” tulis Axel.
Tak hanya itu, Excel pun menyayangkan perbuatannya hingga harus menyaksikan keluarganya terpisah. Keluarga Excel juga merasakan dampak buruknya dan mendapat kecaman di seluruh Indonesia.
Bahkan istri Ivan dan Axel pun terkena dampak mental dan tidak berani keluar. Excel mengumumkan bahwa jika mereka meninggalkan rumah, mereka akan difoto dan dianiaya.
“Sekarang saya dan ibu takut dan malu keluar rumah karena kalau ketemu orang difoto, di-tag di mana-mana, namanya anak pudel, anak kriminal. Saya tahu semua penyebabnya. Ini berujung pada kehancuran kami,” katanya dalam surat itu.
Axel menyatakan akan melakukan apapun untuk membebaskan ayahnya dari celaan dan kutukan. Dia berkata dengan penuh ketulusan bahwa dia ingin menggantikan ayahnya dan menanggung semua hinaan di media sosial. Baginya, itu lebih baik daripada melihat ayahnya terus menjadi sasaran kritik dan tuduhan.
“Saya siap melakukan apa saja agar orang tidak menyalahkan ayah saya dan menghentikan penghinaan terhadap ayah saya. Jika memungkinkan, saya sekarang ingin menggantikan ayah saya agar saya bisa menghadapi hinaan di media sosial,” ujarnya.
Terakhir, Excel menambahkan bahwa ia akan berhenti belajar di sekolah untuk sementara setelah mengikuti ujian sekolah. Ia bahkan menyebut Ivan adalah sosok ayah yang heroik karena selalu menjaganya.
“Aku harus menyelesaikan ujian sekolahku sekarang dan mulai sekarang aku tidak perlu pergi ke sekolah, aku harus menjaga ibuku,” tulisnya.