waroengmedia.com – Lagu rilisan Henry Moody menggambarkan perasaan rindu yang tak terlukiskan, saat emosi dan alkohol menyatu menjadi satu pesan utuh. Penyanyi dan penulis lagu asal Inggris Henry Moody mencurahkan isi hatinya melalui lirik-lirik yang menarik dan melankolis. Lagu ini menggabungkan melodi lembut dengan lirik yang menyentuh untuk menciptakan pengalaman mendengarkan yang mendalam dan emosional.
Lagu
25 November
Kemarin mabuk terlalu banyak dan saya begadang hingga larut malam untuk menulis apa yang ingin saya katakan, tetapi saya ingat mengatakannya.
Kuharap akulah yang mengirimimu pesan di tengah malam. Kuharap kau begadang sampai jam 3 pagi dan kau tidak bisa tidur. Aku menunggumu menjawab. Kuharap aku lebih dari sekadar dirimu. Kuharap aku tidak takut jujur dan terbuka sebaliknya saya harap Anda merasakan apa yang Anda rasakan di dalam
7 April dan tidak ada yang berubah
Kuharap akulah yang mengirimimu pesan di tengah malam. Kuharap kau begadang sampai jam 3 pagi dan kau tidak bisa tidur. Aku menunggumu menjawab. Kuharap aku lebih dari sekadar dirimu. Kuharap aku tidak takut untuk jujur. dan terbuka sebagai gantinya saya harap Anda merasakan apa yang Anda rasakan di dalam
Oh, dan ini dia lagi lagi Hancurkan dirimu untuk menyembunyikan teman karena aku takut kamu tidak akan memberitahu. Saya tidak tahu
Saya berharap saya mengirim pesan mabuk itu di tengah malam, saya takut itu akan merusak persahabatan kita, tetapi saya sungguh-sungguh, saya ingin tahu bagaimana reaksi Anda?
Arti dari lagu tersebut
Lagu tersebut bercerita tentang seorang pria yang mabuk dan justru mengirimkan pesan kepada seorang pria, padahal dia tahu hubungannya sudah berakhir. Pesan kesepian dan perasaan yang tak terlukiskan inilah yang membuat lagu ini begitu menyentuh hati. Henry Moody menggunakan lirik yang sederhana namun emosional untuk menggambarkan bagaimana kehilangan dan penyesalan bisa dirasakan di saat-saat yang paling tidak terduga.
Moody tahu bagaimana membungkus emosi kompleks dalam lagu ini, perasaan yang diketahui setiap pendengarnya: sebuah “teks mabuk” yang muncul saat hati tak mampu lagi menahan perasaan itu.