waroengmedia.com – Baru-baru ini media sosial X (Twitter) dihebohkan dengan kisah seorang peniru yang merasa terganggu dengan kelakuan anak sekolah.
Di akun hostingnya, kedatangan pengguna sekolah sungguh membuatnya berpikir. Ia mempertanyakan apakah anak-anak di sekolah saat ini tidak diajarkan menggunakan komputer. Selain itu, Word sangat mudah digunakan.
@Mmessaa_ menjelaskan pada Jumat (25/10) diedit oleh waroengmedia.com dari akun X @Mmessaa_ menjelaskan, “Bukankah sekolah saat ini mengajarkan anak-anak tentang komputer? Setidaknya kata dasar atau semacamnya.”
“Bosan, kakak saya buka toko fotokopi, dan ada anak SMK yang bilang ingin mengikatnya, tapi saya lihat dia tidak punya surat-surat yang ingin diikat,” ujarnya.
Saat itu, seorang siswa dari sebuah sekolah kejuruan mendatanginya dan ingin mengikat sesuatu, namun dia tidak dapat menemukan apa pun untuk diikat. Ternyata pemesan ingin mencetaknya terlebih dahulu sebelum mengikatnya.
Foto: X / @ Mmessaa_
Setelah melihat isi file yang dikirimkan pelanggan, penyalin menjadi marah. Pasalnya, dokumen yang Anda terima bukanlah dokumen seperti Word atau apa pun, melainkan salinan dari Google.
“Cetak dulu sebelum aku kirimkan ke WA. Kak, ya, aku baik-baik saja, karena hal semacam ini wajar dan lumrah. Saat kukirim, aku terkejut karena yang dikirimkannya bukan dalam bentuk a dokumen tapi direkam Salinan dari Google, ”jelasnya.
Tak hanya itu, siswa SMA tersebut juga meminta sang fotografer untuk menambahkan logo pada karyanya. Menurut si penyalin, permintaan tersebut ibarat siswa SMA yang meminta si penyalin melakukan tugasnya.
Meski hanya menyalin dan menempelkan apa yang dikirimkan pelanggan, pengalaman ini sungguh mengganggu si penyalin. Tidak ada yang aneh dalam postingan tersebut, ia menilai anak-anak zaman sekarang terlalu menganggap remeh hal-hal kecil, karena selama mereka punya uang, mereka bisa menggaji orang untuk bekerja.
Katanya : “Terus dia bilang ini logonya kak, maksudnya aku diciptakan untuk menyelesaikan karyanya A*j*** Sebenarnya hanya copy paste apa yang dia kirim. Tapi tetap saja membuatmu merasa bosan.”
“Mahasiswa jaman sekarang terlalu santai saja. Asal punya uang, bisa minta ada yang mengerjakan pekerjaanmu,” katanya.
Foto: X / @ Mmessaa_
Faktanya, siswa SMA tersebut tidak tertarik dengan mesin fotokopi, malah bermain-main dengan ponselnya.
@Mmessaa_ menyimpulkan: “Mengapa anak tidak memperhatikan, selangkah demi selangkah saya mengerjakan pekerjaannya, padahal dia memiliki layar komputer yang jernih di depannya, dia sangat suka menonton TikTok.”
Di sisi lain, akun @Mmessaa_ menjelaskan, hal seperti ini banyak terjadi pada para peniru, apalagi saat anak-anak SD sedang sibuk. Ternyata hal yang sama pernah ia alami dua kali, yakni diminta mengerjakan pekerjaan rumah berdasarkan Pancasila. Mau tidak mau, ia terus melakukannya, namun tak lama kemudian ibunya datang meminta dokumen yang sama diterbitkan.
Foto: X / @ Mmessaa_
Keesokan harinya, seorang perempuan lain meminta pekerjaan yang sama, namun gambar dan polanya sedikit berbeda. Tidak hanya itu, kemungkinan besar dia juga akan kedatangan seorang mahasiswa yang datang kepadanya dan bertanya apakah dia bisa melakukan hal-hal ini di toko fotokopi, dan dia langsung menjawab tidak.
Dalam postingannya, ia juga mengklaim bahwa di era sekarang tidak semua orang memiliki laptop. Namun di zaman sekarang, ia pasti bisa bekerja atau menggunakan ponsel, sehingga hal-hal sepele seperti menulis pekerjaan rumah akan lebih mudah.
Foto: X / @ Mmessaa_
Menurutnya, dia lebih mengapresiasi mereka yang membuat dokumen agak berantakan karena direkam menggunakan ponsel dibandingkan mereka yang tidak berusaha melakukan pekerjaannya.
“Saya paham tidak semua orang punya laptop. Tapi waktu punya pilihan. Mengetik di ponsel juga bisa membuat Anda berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan pekerjaan.